Mantan CEO Milan Adriano Galliani memuji Leonardo dan Gennaro Gattuso, sementara mengungkapkan Carlos Tevez adalah
penyesalan terbesarnya.
Galliani meninggalkan klub setelah Presiden Silvio Berlusconi menjualnya ke Yonghong Li, berakhir lebih dari 30 tahun di
San Siro.
Pasangan ini kembali bekerja sama di pakaian Seri C Monza.
Saya sibuk di bulan Januari, mendatangkan 16 pemain baru dan menjual 14, kata Galliani kepada Radio Deejay.
Saya lahir dan dibesarkan di Monza, pergi untuk melihat tim ini sebagai seorang anak, jadi saya selalu menjadi penggemar.
Saya mengatakan tidak kepada seribu klub, tetapi saya memiliki kasih sayang yang tak terbatas pada Monza. Saya tidak
dibayar di sini, semuanya dilakukan karena hasrat.
Dia sekarang secara efektif telah digantikan oleh Leonardo, pria yang dipekerjakan Galliani untuk menjadi pencari bakat
dan kemudian Pelatih di Milan, dengan Gattuso di bangku cadangan.
Milan telah memperkuat lebih dari sisi lain mana pun di Eropa selama bursa transfer Januari, ketika Leonardo mengubah
wajah Milan dengan Krzysztof Piatek dan Lucas Paquetá.
Jujur saya tidak berharap Gattuso menjadi Pelatih, karena saya pikir karakternya begitu kuat sehingga jalur karier ini
tidak akan berhasil untuknya.
Saya sering berbicara dengan Leonardo, karena kami berteman, tetapi saya yakin dia tidak membutuhkan saran saya di pasar
transfer.
Ketika ditanya tentang penyesalan terbesarnya saat bertanggung jawab atas Milan, Galliani menunjuk ke Argentina.
Carlitos Tevez adalah penyesalannya, karena kita sudah sangat dekat.
Dapatkan Panduan Cara Daftar Sbobet Resmi untuk bermain taruhan sepak bola dan live casino online yang aman dan terpercaya di Indonesia menggunakan mata uang Rupiah bank BCA MANDIRI BNI BRI silahkan klik tautan berikut situs agen judi online terpercaya
No comments:
Post a Comment